Sepanjang perjalanan Rama hanya mengatupkan mulut dan matanya benar-benar menatap lurus ke depan. Suasana hening yang menyelimuti sesungguhnya membuat rasa tidak nyaman menyusup ke dalam hati Rama. Dirinya ingin sekali mengusir rasa senyap itu dengan menyalakan radio atau pun membuka sebuah obrolan ringan, tetapi ketika matanya melirik ke arah kursi penumpang yang ada di sampingnya, niat itu diurungkan.
Alana, seorang wanita yang senang sekali mengikat rambut cokelatnya itu ke belakang sedari tadi hanya duduk diam di kursi penumpang. Mata cokelat kehitamannya hanya menatap lurus ke depan. Wanita itu benar-benar tidak melakukan apa pun. Bahkan kegiatan bermain ponsel yang biasa dilakukannya pun, kali ini menjadi sebuah pengecualian.