Mata cokelat kehitamannya menatap lurus langit-langit. Lampu kamar dibiarkan menyala, dirinya tidak suka dengan kegelapan. Pikiran buruk akan datang ketika ia tidak menemukan secercah cahaya, oleh sebab itu ia membiarkan sinar lampu itu memasuki celah matanya saat ia beristirahat pada malam hari. Ia mengabaikan penuturan ahli kesehatan mengenai bahaya tidur dengan kondisi terang. Baginya kegelapan hanya akan membawa petaka. Ia tidak ingin sekumpulan orang itu kembali datang dan menyentuh tubuhnya. Mengingat bagaimana tangan kotor mereka membelai pahanya saja membuat ia merasa jijik!