"Bu, mereka sudah sampai di tempat." Pria itu melongok dari balik pintu. Mata hitamnya melihat wanita itu tengah bersolek seraya mematut diri di hadapan cermin.
Marina—wanita paruh baya itu menoleh ke ambang pintu. Sudut bibirnya terangkat. "Kalau begitu, kita harus segera berangkat," ujarnya lembut.
Pria itu mengangguk. Marina pun ke luar dari kamar sembari membawa clutch berwarna hitam. Marina berjalan ke ambang pintu diikuti oleh pria tinggi dibelakangnya. Ketika pintu apartemen terbuka, Marina memutar tubuh sehingga pria itu berhenti. Pria itu menatap sang ibu dengan heran.
"Apakah yang kita temui hari ini merupakan keluarga sahabatnya?" Marina menatap anak laki-lakinya.
Pria itu mengangguk. "Dia sudah tinggal dengan keluarga sahabatnya sejak dulu, sehingga kita hanya perlu menjalin hubungan baik dengan keluarga itu," ujar Adyatma.