Mata cokelat kehitaman itu melemparkan tatapan tajam. Pria di hadapannya lantas membalas tatapan itu dengan tajam pula. Sudut bibir pria itu tidak tersenyum, wajahnya pun datar. Pria itu membuka mulut. "Bisakah kamu pergi dari kehidupanku?" Suaranya dingin.
Mata cokelat kehitaman itu masih menatapnya lurus. Sudut bibir wanita itu sedikit terangkat. "Apakah kekasihmu meminta itu?" tanyanya sinis.
"Tidak, tetapi aku ingin kamu pergi dari kehidupanku." Pria itu mendekatkan wajahnya di telinga wanita tersebut. "Kamu bahkan hanya orang asing untukku," bisiknya seraya melirik wanita itu dengan tajam.
Wanita itu menoleh. Sudut bibirnya membentuk seringain kecil. "Lantas apakah aku peduli dengan fakta itu?" Salah satu alisnya terangkat. "Bahkan jika kamu menilik, satu-satunya orang yang harus disalahkan adalah kekasihmu. Jika saja kekasihmu itu tidak mabuk saat itu, bukankah kamu tidak akan datang?" sindirnya.