"Kamu akan langsung pulang?" tanya Adyatma.
Mereka berdua berada di depan pintu restoran. Alana yang berada di depan Adyatma lantas memutar tubuh. "Memangnya ada tempat lain untuk ku kunjungi?" Sudut bibir Alana sedikit terangkat.
"Sepertinya kamu tidak senang bersosialisasi," komentar Adyatma sembari melipat kedua tangan di dada.
"Tidak usah berbicara jika kamu tidak tahu kenyataannya," sindir Alana. Wanita itu kembali memutar tubuh. Kakinya menuruni satu anak tangga, tetapi langkahnya terhenti.
"Aku akan kembali ke rumah sakit malam ini," ujar Adyatma. Dirinya pun tidak mengerti mengapa harus mengatakan hal ini pada Alana. Walaupun wanita itu merupakan calon istrinya, tetapi hubungan mereka hanyalah sebuah perjanjian. Namun, hati kecil menyuruh untuk memberitahunya.
Alana sedikit menoleh, tetapi tidak benar-benar menatapnya. "Tentu saja kamu akan ke sana, dia merupakan perempuan yang kamu cintai."
