Beberapa hari berlalu sejak kejadian Adyatma meninggalkan Alana begitu saja di saat mereka tengah mencoba pakaian yang akan dikenakan untuk pesta pernikahan nanti. Sejak kedatangannya dari butik hari itu, sikap Alana berubah dingin. Wanita itu memang dikenal dengan sifat dingin, tetapi kali ini aura itu semakin terasa. Ketika di rumah, Alana tidak lagi mengobrol dengan Safiya, wanita bermata besar itu pun merasa heran, bahkan kedua orang tuanya pun begitu, tetapi tidak ada siapa pun yang berani bertanya pada Alana. Mereka bertiga memilih untuk menutup mulut sembari memperhatikan. Tiga orang itu berpikir akan lebih baik jika Alana yang mengatakan sendiri.