Dahinya berkerut, sebuah nomor asing dengan tiga angka awal 022 tertera pada layar ponsel. Getaran itu dibiarkan begitu saja selama beberapa menit. Mata hitam Adyatma menatap nomor tersebut. Rasa ragu dan bingung menyelimuti. "Aish sudahlah!" Adyatma menekan tombol hijau—menerima panggilan itu kemudian mendekatkan ponsel ke arah telinga. "Halo?" ujarnya.
"Apakah benar ini merupakan kekasih Astrid Rahdian Amanda?" Suara perempuan itu memenuhi pendengaran. Kerutan di dahi Adyatma semakin dalam. Suara ini terdengar asing.
"Ya benar, Anda siapa?" tanyanya.
"Saya merupakan seorang perawat. Di sini terdapat pasien bernama Astrid Rahdian Amanda. Apakah Anda dapat datang ke mari?"
Adyatma sontak beranjak, mata hitamnya terbelalak. "Apa yang terjadi dengan Astrid?" Suaranya sedikit meninggi. Jantung berdebar cepat. Pikiran buruk berkeliaran dalam benak.