"Hei, Wina!" Hendrik menyerukan nama wanita itu beberapa kali, tetapi sang pemilik nama tidak juga menggubris. Wanita berambut pendek itu hanya menatap lurus ke depan dengan kedua tangannya mencengkram stir.
"Wina!" Seruan Hendrik beserta bunyi klakson yang terdengar nyaring membuat Wina tersentak dari lamunannya. Wanita itu menoleh ke samping dengan mata besarnya yang terbelalak. "Terdapat mobil lain di belakangmu!" Hendrik memberitahunya dengan kesal.
"Oh." Wina pun secara cepat melajukan kembali mobilnya. Ia memasuki area depan bangunan hotel tersebut. Sesungguhnya Wina hendak memutar balik kendaraan ini, tetapi melihat dua mobil lain di belakangnya, dan sepertinya mereka pun hendak masuk ke dalam hotel yang sama, maka akhirnya Wina pun melaju memasuki area basement.
Saat memasuki basement, mata Wina tidak lepas dari kaca spion. Aksinya tersebut tentu saja tak luput dari perhatian Hendrik. "Apakah kamu takut?" Pria berpakaian hitam itu bersuara.