36 jumkat 1060
Beberapa hari berselang dari hari di mana Zika diselamatkan oleh Raka. Gadis itu sudah terlihat lebih sehat baik batin dan fisiknya. Meski setiap hari harus menemui psikiater, Zika tidak pernah mengeluh, ia paham kalau dirinya butuh orang untuk menampung semua yang ia rasakan.
Angga awalnya yang memaksa, tentu saja mamahnya dan juga Frea ikut serta. Mereka meyakinkan Zika jika konsultasi dengan psikiater bukanlah hal yang tabu. Bukan berarti juga orang yang menemui psikolog adalah orang dengan gangguan kejiwaan.
"Ini pertemuan terakhir kan, Ga?" tanya Zika setelah ia keluar dari ruangan Dokter Ganis.
Anggap mengangguk. "Kamu udah lebih mendingan?"
"Iya. Aku udah gak setakut dulu."
Angga membukakan pintu mobil untuk Zika, kemudian ia sendiri masuk ke dalam dan duduk di belakang stir. "Sekarang kita mau ke mana? Kamu gak mau lihat rumah kamu yang satunya?" tanya Angga lagi.