"Tunggu!" Aku menarik lengan Alex ketika lelaki itu hendak membuka pintu mobil. "Mas Dales di sini!" Telunjuk kuarahkan ke depan, di mana lelaki yang kupanggil suami tengah menelefon seseorang.
Terlihat tegang, karena berkali-kali dia memijit kening.
"Bentar! Apa hubungannya Sany dengan suami kamu dan Om-om yang kamu bilang itu?" Dena tampak berpikir.
Aku menggeleng tak paham.
"Lebih baik kita tunggu di sini dulu. Gak tahu di dalam ada siapa aja, kan?" Alex memberi usul dan diiyakan oleh kami berdua, aku dan Dena.
Kami memantau dari dalam mobil. Tak lama setelah Mas Dales keluar, terlihat Om-om yang tadi bersama Sany juga menyusul. Sedangkan Sany yang kami cari masih belum terlihat.
Dari balik kaca mobil, mataku bisa melihat dua lelaki di depan rumah itu tengah mengatakan sesuatu. Mereka saling berdebat, hingga akhirnya Mas Dales mengalah dan menepuk pundak lelaki itu.