"Gak, Kampret lo." Adios menjitak kepala Jalu. Ia duduk di sofa dan mulai mengarang cerita. "Jadi kemarin gue pulang ke rumah. Apartemen gue suruh pembantu buat bersihin semua dan jagain sementara gue di rumah. Nah, kemungkinan itu milik pembantu gue. Begitu! Paham?"
Jalu menggeleng. Ia masih menatap curiga pada Adios yang duduk di dekatnya. "Setahu gue pembantu lo kan tua semua, ini dalaman gadis muda loh."
"Sok tahu. Sekarang udah tambah lagi. Ada yang masih gadis, muda, seksi, bahenol." Adios berkata asal. Ia sudah kehabisan kata-kata alasan dan ingin segera pergi dari sana.
"Wah, mantep nih. Yok! Kerumahmu."
"Lah, ngapain? Katanya mau ketemu anak-anak di kafe."
"Ngecengin pembantu baru lo."
"Kambing lo Jal." Adios menyambar ponsel dari atas meja. Ia segera mengambil kunci salah satu mobilnya di atas nakas.
"Lo hari ini pakai mobil apa?"
"Motorlah. Ngapain pake mobil, bikin macet aja."
"Ah, serius? Kita mau ke Jetski kafe loh."
