"Cincinnya mana, Keen?" Siera justru bertanya tentang cincin di saat Keenan sedang berusaha bersikap romantis seperti yang diinginkan gadis yang ada di sampingnya itu.
Keenan mengembuskan napasnya kasar. "Siera!" Keenan terlihat geram, tetapi sekian detik kemudian lelaki itu mampu mengendalikan rasa kesalnya yang justru berubah gemas melihat tatapan Siera yang menurutnya lucu.
"Hih! Pengen kugigit itu bibirnya, Ra. Nggak liat sikon banget kamu tu nanyain cincin. Aku udah berusaha romantis seperti yang kamu mau, tapi malah kamu patahkan dengan pertanyaan tentang cincin."
"Ya, gimana, Keen. Kan aku refleks waktu nanyain cincin sama kamu," ujar Siera dengan wajah lugunya. "Setahu aku ngelamar itu kan pake cincin, Keen, bukan cuma ucapan aja."
"Iya, iya, ini semua salah aku. Aku nggak mempersiapkan semuanya dengan baik," ucap Keenan akhirnya mengalah dan menyadari tindakannya yang terlalu gegabah.