Siera sampai di apartemen tempatnya tinggal sebelum pukul 18.00. Ia memijat keningnya yang sedikit pusing karena memikirkan banyaknya tugas yang harus diselesaikan.
"Masih gelap," gumam Siera setelah membuka pintu apartemen. Ia melapas sepatu dan menyimpannya di rak depan pintu.
"Mungkin Keenan belum kembali dari kantor," ujarnya sambil melihat ke sekeliling. Setelah memastikan benar kalau sang suami masih di luar, ia berencana akan memasak makan malam untuk pria itu.
Siera melangkah meninggalkan ruang tamu, kemudian masuk ke kamar. Ia meletakkan tas ranselnya di meja rias dalam kamarnya. Lalu, gadis itu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri agar penat yang dirasakannya menghilang. Hingga tiga puluh menit kemudian, ia keluar dari kamar mandi dengan wajah yang terlihat sudah segar kembali.
Aroma shampo dan sabun menguar ke udara. Segar. Dan ia cukup bersyukur karena Keenan membelikannya shampo dengan aroma ini, pun dengan sabunnya.