Keheranan Shona segera terjawab begitu mereka tiba di Juanda International Airport. Dari gerbang masuk bandara saja saja, begitu Ghevin menurunkan kaca mobil dan memperlihatkan dirinya, mobil mereka langsung diarahkan ke jalur berbeda dengan mobil-mobil lain.
Ternyata, mobil Ghevin punya slot parkir sendiri di komplek bandara itu. Shona tak menemukan mobil lain di sekitar mereka saat Ghevin berhenti mengemudi dan mematikan mesin.
Dipeluknya pipi sebelah kiri. "Awww." Shona meringis perih. Ini bukan mimpi. Benar-benar nyata dan sekarang ia menjadi istri seorang Tuan Ghevin.
Meski seumpama ini mimpi, tak mau ia bangun dan kembali ke dunia nyata. Biar saja hidup di dunia mimpi, yang penting bisa merasakan kemewahan seperti yang ia rasakan sekarang.
"Ayo," ajak Ghevin sambil membuka pintu mobil.