Pingsannya Lusi sampai ke telinga Rania. Wanita itu sudah cukup lama tidak mendengar kabar tentang Lusi dan Kai, setelah menikah dan mereka pindah ke apartemen, Lusi sama sekali tidak pernah lagi menghubunginya. Dan sekarang ia mendengar kalau Lusi pingsan di depan kantor pengacara.
Ia mengendarai mobil dengan khawatir, apa lagi mendapat info tambahan kalau Lusi sudah keluar dari rumah Kai.
Sesampainya di depan sebuah rumah sederhana, Rania menghentikan mobilnya. Ia mengirim pesan kepada nomor yang tadi memberikan informasi kepadanya.
[Saya sudah di depan.]
[Langsung masuk aja, Kak. Lusi di dalam.]
Rania menyimpan ponsel ke dalam tasnya lagi, kemudian menekan bel dan menunggu dibukakan pintu. Tak lama seorang perempuan paruh baya membukakan pintu untuk Rania.
"Nyonya Rania, ya?"
Rania mengangguk sambil menyunggingkan senyum.
"Mari saya antar ke kamar Lusi."