Drrtt drrrttt drrttt
Terdengar getaran ponsel, sudah beberapa kali ponsel tersebut berbunyi. Sang pemilik bukan belum bangun tidur, tetapi masih berada di kamar mandi. Melakukan ritual paginya membersihkan diri.
Setelah pertempuran semalam, ia dan Siera sudah tak lagi canggung seperti sebelumnya. Kini hubungan mereka sudah lebih hangat meski Siera tidak mau tinggal dalam satu kamar bersama Keenan.
Keenan mengabaikan fakta bahwa di antara mereka hanya sebatas perjanjian.
"Siapa yang menelpon pagi-pagi begini," ucap Keenan, saat keluar kamar mandi masih mendengar suara ponselnya.
Keenan berjalan mendekati meja di samping ranjang, lalu mengambil ponsel yang diletakkan di sana.
"Halo, Ris. Ada apa?"
"Halo juga, Bos. Begini, Bos, saya sudah mendapatkan beberapa orang yang masih loyal sama Bos Keenan, dan mereka bersedia membantu untuk merebut kembali perusahaan dari tangan Raiyan dan Nyonya Martha."