Siera sampai di rumah setelah menempuh perjalanan dari kampus ke apartemen selama tiga puluh menit. Sesampainya di dalam, apartemen terlihat sepi.
Padahal ia sudah menduga kalau Keenan sudah lebih dulu sampai di apartemen, tenyata ia malah lebih dulu sampai di rumah. Tapi mendadak ia punya firasat tak bagus tentang ini. Tapi, ah, sudahlah. Lebih baik berpikir positif daripada negatif, kan?
"Apa Keenan belum sampai apartemen? Tapi tadi dia bilang langsung pulang ke apartemen."
Siera bermonolog, sambil berjalan masuk menuju kamarnya. Namun, sebelum ke kamarnya, dia bermaksud ke kamar Keenan, untuk memastikan apakah lelaki itu sudah kembali ke apartemen?
"Seperti ada suara Keenan di dalam. Apa mungkin Keenan ada di dalam kamar? Ya ampun, kenapa tadi aku tak cek dulu mobil Keenan di parkiran? Dari pada sekarang bertanya-tanya sendiri seperti ini."
Siera masih ragu, antara mengetuk pintu, atau langsung membuka saja pintu kamar Keenan.