Satrio menarik tangan Melani untuk menjauh dari sana. Kalau tidak pasti sudah terjadi pertengkaran yang lebih panas lagi.
Setelah memastikan Melani tidak mengamuk lagi, Satrio kembali ke dalam dan menyusul Kiara. Ia melihat betapa rapuhnya wanita yang dulu dicintainya itu.
Satrio menarik napas panjang, kemudian setelah tenang, ia mendekati Kiara. "Ra, kita pulang, yuk!" ajaknya.
Kiara mendongak ia melihat Satrio yang sudah kembali setelah membawa pergi Melani dari tempat itu. Air mata berlelehan di wajahnya.
Ia masih belum sanggup menatap orang-orang di sini. Bisik-bisik itu masih terdengar. Apa lagi ketika tadi Xena mengatakan dengan lantang kalau ia merebut Aksa dari sisi wanita itu.
Mimpi apa ia sampai dipermalukan sedemikian rupa.
"Kita pulang yuk, Ra," ajak Satrio lagi.
Kiara belum menjawab tapi ia tidak bisa beranjak dari sana. Kakinya seolah lemas untuk sekedar melangkah saja.