"Stop menuduh kami berselingkuh, Bang."
Sementara itu, di dalam rumah Kiara terlihat ketegangan antara keempat orang yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
"Kalian memang pasangan yang serasi jika dilihat lebih saksama lagi," ucap Aksa sinis.
Kiara hanya diam, menatap Aksa yang masih terlihat sangat emosi. Sedangkan Satrio, lelaki itu pun juga menatap Aksa dengan tajam. Lalu David, dia merotasi matanya pertanda malas mendengar ucapan Aksa, yang menurutnya tak beralasan. Hanya diam dan diam. Tidak bisa lagi mengatakan lebih.
"Apa maksudnya, Bang? Serasi yang bagaimana menurut, Abang?" Satrio bertanya, tak paham dengan perkataan Aksa.
"Ck. Pasangan selingkuh seperti kalian ...."
"Kami bukan pasangan selingkuh, Bang!"
Kiara memotong perkataan Aksa. Hal itu mampu membuat Aksa semakin emosi.
"Jelas-jelas kalian berselingkuh, masih saja mengelak!" bentak Aksa, membuat Kiara terkejut.
"Sabar, Sa. Jangan teriak-teriak!" tegas David kepada temannya itu.