Bukan hanya Keynan yang kecewa, Ely pun sama. Dan kalimat yang diucapkan suaminya beberapa malam yang lalu membuat semangat Ely kembali down. Tanpa Keynan mengatakan itu pun ia sudah kecewa, jadi kini kekecewaan pada dirinya semakin bertambah.
Tentang ia yang tak hati-hati. Tentang ia yang tak bisa jaga diri dan anak mereka.
Ely menenggelamkan kepala di lekukan lutut. Sesakit ini tidak lagi dipercayai oleh pasangannya, dan kini Ely tahu kalau semua ini karenanya. Mungkin ada benarnya kalau ia pergi saja dari hidup Keynan, agar tidak lagi menjadi beban pria yang ia sebut suami tersebut.
Wanita itu mengusap air matanya kasar. Ia melihat arloji yang melingkar di pergelangan. Sekarang satu-satunya orang yang bisa ia harapkan hanya William.
Ely mengintip dari balik jendela kamar, dua satpam di rumahnya sedang beristirahat sepertinya, dan pembantu mereka sedang berbelanja bulanan di pasar. Ia hanya bersama dengan satpam hari ini