Bab 146 jumkat 1055
Wanita dua puluh lima tahun itu tengah memandang ke luar jendela rumahnya. Ah, lebih tepatnya rumah pemberian William untuknya. Ia mengusap sudut mata yang berair, kemudian menoleh dan mendapati Tristan yang saat itu juga menatapnya sendu.
"Kami serius gak papa kalau aku tinggal balik, An?" Trisna bertanya sekali lagi.
Anet mengangguk lemah. "Aku baik-baik saja sekarang. Kamu gak perlu se-khawatir itu, Tan."
Tristan mengangkat kedua tangannya. "Oke, aku pulang." Diambilnya ponsel yang tergeletak di meja, kemudian menghampiri Anet dan memastikan wanita itu tidak lagi terpuruk seperti sebelum.
Jika saja bisa ia ingin menggantikan William di hati Anet, tapi sepertinya tidak mungkin. Nama William sudah terparti aman dan tak lagi bisa digoyahkan dari hati Anet sampai kapanpun.
Sedangkan ia, hanya dianggap teman saja.
Tristan menghela napas. "Oke, aku pulang, An."
