Acara syukuran atas kehamilan Ely berjalan lancar. Kebahagiaan yang dipancarkan dari wajah Ely dan Keynan rupanya menyebar dan membuat semua orang ikut terkena imbasnya.
Kini tinggal capeknya. Apa lagi hormon kehamilan Ely sangat merepotkan. Dan pagi ini, ia sangat benci melihat dan mencium bau Keynan.
"Mandi sana! Kamu bau." Ely menutup hidungnya dan mengambil satu parfum yang sudah ia siapkan sebelumnya. Ia menyemprotkan ke sekitar ia berbaring.
"El, ini udah kedua kalinya aku mandi pagi ini, kamu pasti gak lupa kan kalau tadi baru buka mata aja sudah kamu masukkan ke kamar mandi?" Keynan mengangkat tangannya, kemudian mengendus keteknya. Tidak bau sama sekali, tapi kenapa Ely selalu bilang dirinya selalu bau?
Merepotkan sekali wanita ini. Untung ia sayang.
"Sana pergi! Males aku lihat muka kamu." Ely melengos, malas melihat muka Keynan. Padahal biasanya tidak bosan memandangi wajah tampan sampai pria itu risih. Tapi sekarang, bahkan melirik pun enggan.