Hati William hancur saat mendengar kabar bahwa wanita yang dicintainya hamil. Semangat hidupnya meredup begitu saja, membayangkan tak lagi ada kesempatan untuk merebut Ely dari Keynan. Ada anak di antara mereka. Ia bukan orang yang tega memisahkan seorang anak dari kedua orang tuanya.
Sebotol whiskey sudah tandas, kini botol sudah terbuka tutupnya. Peduli amat dengan pandangan orang tentangnya. Yang ia inginkan hanyalah bisa melupakan bayangan Ely dari otaknya.
"Stop, Will! Kamu bawa mobil, kalau sampai mabuk siapa yang mau ngantar pulang?" Sisi merebut botol yang ada di tangan William. Ia menjauhkan minuman itu dari pria yang tampak kacau dan tak punya semangat di atas karpet.
"Kasih gue! Lo hak berhak ngatur gue! Ngerti?!" Dengan sempoyongan William berusaha meraih botol whiskey yang ada di bawah meja.
Mereka berada di rumah Sisi, merayakan suksesnya sinetron yang mereka bintangi. Beberapa teman sesama artis dan kru film ikut acara itu. Termasuk William.