"Are you happy?" Keynan memeluk tubuh Ely. Ia mengusap perut wanita itu pelan. "Eh, dia belum ada di sana sih, ya?"
"Belum!" Ely melirik sebal.
"Jadi kapan dia ada?"
"Makanya kamu semangat nyetaknya!"
Klotak!
"Awwww." Ely mengelus kepalanya yang terkena jitakan Keynan. Tega amat bini sendiri disiksa.
Diliriknya wajah Keynan dari sudut mata. Pria tampan dan indah di sampingnya tengah memperhatikan pemandangan di luar jendela kamar mereka.
Rinjani berdiri cantik. Kabut mulai turun bersamaan dengan angin yang datang. Dingin merasuk pori-pori.
"Key, makasih banyak. Untuk semua yang pernah kamu kasih sama aku. Termasuk kejutan indah yang tadi."
"Kamu gak perlu terima kasih, karena aku hanya ingin membahagiakan istri agar dia gak berpaling ke cowok lain."
Klotak!
"Awww." Kini gantian Keynan yang teriak kesakitan Ely lumayan kuat juga jitakannya.