Tepat sebelum peluru mengenai kepala Jhon, anak buahnya menyerbu ruangan itu. Tembakan itu meleset, mengenai tembok di belakang pria tersebut. Lima orang bersenjata api mengarahkan senjatanya ke kepala Sania.
Jhon tersenyum sinis. "Keadaan suah berbalik, Manis!"
Salah satu dari anak buahnya melepas ikatan yang melilit tubuhnya. Ia merenggangkan tangan dan kaki begitu tali sudah sepenuhnya lepas. Ia melirik Sania yang saat itu juga tengah melihatnya.
"Uh, akhirnya." Jhon membetulkan kursi yang tadi terjatuh bersama tubuhnya, kemudian duduk di sana menyilangkan kaki.
Mana bisa ia dikalahkan begitu saja dengan seorang wanita, apa lagi soal jam terbang pasti kalah jauh. Sania menurutnya baru pemain kemarin sore, yang tak sengaja malah berurusan sama dengannya.
Sedangkan ia selalu menyingkirkan semua penghalang dalam mencapai tujuannya sejak pertama terjun di dunia seperti ini. Jadi bukan lawan yang sepandan sih.