Ely melihat arlojinya kembali, sudah lebih dari jam yang dijanjikan Keynan, tapi pria itu belum juga muncul. Hatinya tak lagi bisa tenang, apa lagi mengingat ia mempunyai janji dengan Queen nanti malam.
Ah, kenapa malah Queen sih yang ada di pikirannya, toh bukan anak dia, bukan pula adiknya.
Ia menggelengkan kepala, mengusir pikiran lain yang datang selain tentang Keynan. Pokoknya apa pun keadaannya, hari ini hanya untuk Keynan, tidak boleh ada orang yang datang mengganggunya.
Jumpa pers rencananya mau dilakukan tadi pagi, tapi karena Queen hilang, William sampai membatalkan semua jadwal syuting dan juga pekerjaannya, meski sebagai konsekuensi ia harus membayar denda dan juga pemutusan hubungan kerja.
Ely sendiri tak peduli. Karena semua keputusan ada di tangan William, kan?
