"Aku tinggal kerja dulu, ya. Kalau mau keluar nanti kuncinya dibawa aja. Aku ada kunci cadangan." William mengelus kepala Ely.
Sejak pindah ke sini, wanita itu sering melamun. Bahkan keluar dari apartemen saja belum pernah sama sekali. Hanya ketika ia mengajaknya ke market atau sekedar jalan-jalan di sekitar sini saja ia mau. Sisanya, ia habiskan di dalam kamar dan sesekali ke dapur.
William tidak bisa memaksa juga untuk Ely bisa kembali seperti dulu. Ia cukup paham dengan kondisi yang sedang dialami Ely. Pasti berat banget kehilangan orang yang selama ini melindunginya.
"Kamu masih punya uang? Kalau gak ada aku transfer!" William jongkok, ia menatap Ely yang tampak kacau.
"Masih!" Hanya jawaban singkat yang keluar dari mulut wanita itu.
Mungkin memang ia harus mencari Keynan, dan mengatakan tentang kondisi Ely yang semakin hari semakin memperihatinkan.
"Aku berangkat, ya!"
Ely mengangguk.
"Besok gak ada jadwal syuting. Kamu mau pergi ke mana gitu gak?"