"El, lo bisa ngerahasiain ini dari Anie kan, El?" pinta Rhudy pada Ely yang masih terisak di sofa ruang kerjanya. "Please, gue mohon!"
"Gak bisa, gue gak mau mempertaruhkan hidup sahabat gue. Lo tahu kan dia satu-satunya temam yang gue punya di sini." Ely mengambil tisu, kemudian menyeka air matanya.
Bagaimana ia bisa merahasiakan ini dari sahabatnya? Tidak, biar bagaimana juga ia harus memberitahu Anie tentang hal ini. Agar nantinya, tidak terjadi kesalahpahaman yang mengakibatkan persahabatan mereka merenggang.
Tapi bagaimana dengan Rhudy? Pria itu juga sudah menjadi sahabatnya sejak mereka dekat karena permintaan Keynan yang harus menjaganya.
Belum lagi masalah ia dengan Keynan yang belum menemukan titik terang. Ah, rasanya kepala Ely hampir meledak memikirkan semua itu.