Chereads / 4 Khulafaur Rosyidin / Chapter 44 - Usman Dan Pemilik Sumur Yahudi

Chapter 44 - Usman Dan Pemilik Sumur Yahudi

Utsman bin Affan merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang kaya dan juga dermawan. Dia banyak menyumbangkan harta bendanya untuk menegakkan panji-panji Islam.

Pada saat Perang Tabuk melawan Romawi, Utsman menyediakan 300 ekor unta dan 1.000 dinar dari kantong pribadinya untuk bekal perang. Termasuk untuk kemaslahatan umat Islam.

Utsman juga tidak segan mengeluarkan hartanya untuk kebaikan umat Islam. Misalnya ketika Utsman bin Affan membeli sebuah sumur milik orang Yahudi di Madinah untuk umat Islam.

Dalam buku Usman bin Affan yang ditulis Muhammad Husein Haikal, pada saat itu di Madinah hanya ada satu sumur yang mengeluarkan air. Sumur tersebut dimiliki seorang Yahudi.

Seorang Yahudi tersebut menjual airnya kepada umat Islam dengan harga yang cukup tinggi. Tentu saja umat Islam menjadi resah dengan persoalan ini.

Kabar ini akhirnya sampai kepada Rasulullah. Rasulullah lantas menyeru kepada para sahabatnya untuk menyelesaikan persoalan air dan sumur tersebut. Beliau menjanjikan siapapun yang membeli sumur miliki Yahudi itu dan mewakafkannya untuk umat Islam, maka kelak ia akan mendapatkan minuman di surga, sebanyak air dalam sumur tersebut.

Utsman bin Affan langsung mendatangi seorang Yahudi pemilik sumur tersebut usai mendengar seruan Rasulullah. Ia bernegosiasi dengan sang pemilik sumur. Setelah terjadi diskusi yang alot, akhirnya pemilik sumur bersedia menjual dengan harga 12.000 dirham.

Namun harga itu tidak untuk semuanya, tapi hanya separuh saja. Artinya, kepemilikan sumur bergantian. Sehari dimiliki Utsman sehingga umat Islam bebas mengambil air pada hari itu, sementara hari berikutnya untuk Yahudi. Ketentuan seperti itu berlaku hingga hari-hari selanjutnya.

Kondisi demikian berjalan beberapa saat. Hingga akhirnya seorang Yahudi pemilik sumur tersebut menawarkan kepada Utsman untuk membeli secara penuh. Utsman mengeluarkan 8.000 dirham lagi dari kantongnya untuk melunasi harga sumur.

Dengan demikian, sumur sudah dimiliki Utsman secara penuh. Sumur ini lantas diwakafkan sehingga umat Islam bebas mengambil air kapan pun mereka butuh. Sumur tersebut dikenal dengan nama sumur Raumah.

Sampai hari ini, sumur wakaf Utsman itu masih mengalir. Itu menjadi satu-satunya sumur pada zaman Rasulullah yang masih mengeluarkan air hingga hari ini, selain sumur zamzam.

Dikutip dari nu.or.id, kini, sumur Raumah dimanfaatkan oleh Kementerian Arab Saudi untuk mengairi perkebunan dan ladang kurma yang ada di sekitarnya.