Kiano terus menggedor pintu, namun tidak buka juga oleh Grizelle.
'Nah, kesempatan aku lagi ini untuk ngerjain dia.'
Grizelle mendapatkan ide untuk melanjutkan rencananya.
Beberapa kali Kiano menggedor pintu kamar mandi, namun tidak di buka juga dengan Grizelle. Grizelle sengaja diam dan biarkan Kiano marah.
"Biarkan saja kamu mau marah atau tidak. Tapi, rasakan pembalasan aku."
Hampir lima belas menit, Griz tidak membuka kan pintu. Namun tiba-tiba handphone dia di luar berdering.
"Waduh, siapa yang telpon ya?"
"Grizelle, buka dong. Aku sudah tidak tahan, tolong. Handphone kamu bunyi tuh!"
Grizelle terpaksa harus keluar untuk memastikan siapa yang sudah menelepon dirinya. Bukan semata karena ingin membukanya untuk Kiano. Begitu pintu di buka, Kiano terjatuh tersungkur masuk ke dalam. Karena ternyata Kiano bersandar di pintu sebelumnya. Grizelle tidak peduli, dia langsung melihat handphone miliknya.