"Selamat pagi, Pak Attar!"
Suara lembut dan nyaring terdengar jelas di telinga Attar saat itu dalam ruangan. Attar langsung menoleh untuk melihat sumber suara tersebut.
"Mayang?"
"Apa kabar, Attar?"
"Baik, silahkan duduk dulu!"
Mayang langsung duduk di kursi yang tepat berhadapan dengan Attar saat ini. Untuk pertama kalinya dari sekian tahu, Mayang kembali berhadapan dengan Attar yang pernah dia cintai dulu. Sedikit masih sama perasaan itu ketika baru jumpa lagi. Suara degup jantung kini berdetak kencang dan keringat dingin sesudah membasahi telapak tangannya kini.
"Pasti Mama kan yang suruh kamu datang hari ini kemari?"
"Iya, benar. Dan Mama pasti juga sudah cerita kan maksud kedatangan aku kemari?"
