Linda merasa aneh pada dirinya, padahal jelas dia tidak sedang membohongi dirinya tentang kemandulan. Namun tentang berita kehamilan palsu yang dia layangkan itu sebenarnya tidak lah benar. Namun kenyataannya kini dokter langsung berkata lain. Ingin bertanya, namun dia takut kalau Verrell tambah curiga.
'Kok bisa ya? Dulu dokter vonis aku tidak akan bisa hamil lagi. Makanya aku di tinggal dengan suami aku. Tapi Kebohongan aku saat ini, kenapa jadi kenyataan. Ini sudah menjadi kuasa Tuhan. Syukurlah!' Gumamnya dalam hati.
"Aku masih tidak percaya. Kita harus buktikan dengan cara lain."
"Cara apa lagi, Verrell? Sudahlah, kamu harus terima kenyataan ini. Kalau aku itu hamil anak kamu!"
Verrell tidak peduli lagi, dia berhenti di sebuah apotek untuk membeli tespek. Beberapa sudah dia beli lalu kembali ke rumah Linda. Sampai di sana, dia menyuruh Linda untuk mengambil sampel urine.
"Sekarang, lakukan di depan aku!" Perintah Verrell.
"Baiklah!"