"Semua yang di kata kan May ada benarnya, aku harus ke sana sekarang meski tanpa May. Ya, aku harus ke sana. Supaya aku tahu semua yang sebenarnya." Nayla nekat hari itu akan pergi sendiri ke rumah Rinton untuk mencari tahu kebenaran atau pun tanda mengenai Kakek.
"Hay, Nay!" Sapa Attar saat Nayla hendak masuk mobil di parkiran. Namun Nayla tidak menoleh sama sekali.
"Aneh, tidak seperti biasanya Nayla tidak menyahut saat aku panggil. Memangnya aku ada salah ya!" Ucap Attar lirih. Lalu seperti biasa, Mayang yang ikut bersamanya langsung naik ke belakang motor Attar dan memegang pinggang Attar.
"Ayo kita pulang!" Ucap Mayang sambil melirik Nayla yang saat itu menyadari kemesraan Mayang juga Attar.
"Sial, kenapa harus lihat pemandangan ini sih!" Gerutu Nayla saat melihat Mayang pegang mesra pinggang Attar. Semula dia di panggil, ternyata tidak dengar.
"Ah, masa bodo dengan semuanya. Lebih baik aku fokus dengan tujuan aku saat ini."
