Pagi itu, di mana hari kedua MOS yang akan di lakukan di sekolah Nayla. Pagi yang sejuk, embun yang belum hilang membuat cuaca semakin sejuk. Matahari masih enggan untuk menampakkan wujudnya, namun keringat yang di rasakan Nayla kini seperti mengucur deras.
Bagaimana tidak, hari ini dia tampak lebih cemas tidak seperti biasanya. Karena hari ke dua pasti semua murid akan di kerjain habis-habisan.
Untung saja, penampilan Nayla kini tidak begitu jelek. Dia lahir di tanggal satu, jadi kuncirnya hanya satu. Tidak seperti yang lain, ada yang berjumlah banyak hingga 31 banyaknya untuk menyesuaikan tanggal lahir mereka.
Kaos kaki yang berlainan sebelah semakin membuat mereka terlihat aneh. Namun pada umumnya mereka pasti akan di kerjain agar terlihat buruk.
"Nay, kamu sudah siap kan hari ini?"
"Iya, Ma. Semoga saja, walaupun deg-degan seperti ini."
"Mama ingin ikut antar kamu ke sekolah, Mama ingin tahu bagaimana sekolah kamu."
"Boleh, Ma. Yes, akhirnya Mama ikut."