Rasanya sungguh berbeda.
Keduanya sangat tak percaya, tempat tinggal yang sebelumnya penuh sampah, kini telah rapi dan bersih. Keduanya jelas nampak menyukai hal itu.
Si rambut gondrong pun bahkan memeriksa barangnya.
Itu memang benar punyanya.
"Kau yang membersihkan ini semua?" tanya si rambut cokelat.
"ya," sahut Billar.
Tidak hanya cerdas, anak ini juga rajin.
"Terima kasih ya," ucapnya.
Si gondrong nampak tercengang. Sejak kapan temannya bisa mengucapkan terima kasih seperti itu.
Padahal selama ini ia belum pernah mencoba memanggil dalam keadaan seperti itu.
"Kau boleh istirahat sekarang."
"Baik. mm"
"Hei."
"apa."
"Nanti aku boleh bertanya tentang asal usulnya bukan?"
"Terserah kau saja."
Billar tidak bisa tidur. Sedari tadi yang ia lakukan hanya berbaring saja, memerhatikan sekitar, menatap plafon rumah yang sudah usang, ia tak tahu kenapa sulit sekali untuk memejamkan matanya.
Menyadari ada yang kesulitan tidur, pria berambut cokelat untuk mendekat.