Kakek tersenyum dan mengeluarkan alat memancing yang biasa ia gunakan. Jumlahnya ada dua, pas sekali pikir mereka dan mereka senang bukan main karena hal ini.
Zed awalnya malu untuk bertanya kepada si kakek, makannya sedari tadi yang bicara hanyalah Mave saja. Mereka terlihat dekat sekali bagi Zed.
Sebagai umpan. Mereka bisa menggunakan cacing tanah.
Tanah di sini benar-benar subur seperti keliatannya, tak perlu menggali terlalu dalam. Cacing-cacing nampak gemuk berbeda sekali dengan tanah mereka yang berada distrik. Gersang dan sulit mencari umpannya.
"Yang ini mirip Theodore," celetuk Zed melihat seekor cacing gemuk yang berhasil di tangkapnya, cacing itu nampak mengeliat, berusaha untuk melepaskan diri. Sayangnya itu hal yang sulit.
Ada pula cacing yang liar nya minta ampun.
Mendengar hal itu Mave tertawa terbahak karena bentuknya sekilas memang mirip Theodore. Beruntung Theo tak ada di sana. Zed memang kadang kalau bicara suka blak-blakan.