Ternyata yang ia pikirkan tidaklah salah. Martin sungguhan diikuti oleh Samuel. Hal ini membuatnya begitu penasaran, bagaimana mereka bisa bertemu seperti itu.
Jadi sebagai teman yang baik, dia menyapa Sam duluan.
"Sam? apa kau mau pergi makan siang bersama kami?" tanya John padanya.
"Ya? ah iya, boleh juga," sahut Samuel santai.
Dengan begini akan terlihat lebih alami, ia tak perlu memikirkan caranya untuk mendekat,
Kantin itu terdiri dari dua lantai, ada banyak jenis makanan yang bisa mereka pilih, bahkan tak perlu mengantri, hanya menunjuk salah satu menu di salah satu layar dalam waktu beberapa detik makanan itu sudah tersedia. Mereka hanya perlu menunjukkan kartu pengenal untuk membuka akses, atau cara paling mudah dengan pengenal wajah atau pun opsi sidik jari.
Hanya ada beberapa manusia yang menjaga area itu, selebihnya diserahkan pada sistem keamanan dan para robot yang asik berlalu lalang.
"Apa aku juga bisa menggunakan ini?"