"Karena tadi, yang kita lihat adalah distrik, kalian pasti penasaran seperti apa bentuk Dreamtown itu sendiri–" ucapan mereka terputus sebab Cannon hanya pergi sebentar, setelah itu ia kembali lagi setelahnya.
"Maaf–" ucapnya karena sadar situasi tengah serius ia malah mondar-mandir, tapi mau bagaimana lagi, tempat baru selalu membuatnya gugup, ia yang bukan siapa-siapa, malah tiba-tiba terlibat dalam misi rahasia seperti ini, jelas saja ia sangat terkejut.
"Duduklah," kata Nike.
Cannon menurut.
"Baiklah, kembali ke sini," kata Nike.
Layar hologram itu menampilkan bentuk dari Dreamtown.
"Kira-kira seperti ini bentuk aslinya, dan sekarang kita beranjak ke layar proyektor itu."
Semua mengganga. Jika dibandingkan dengan distrik, tempat itu memang indah dan megah, mereka bahkan tak bisa membayangkan bagaimana aslinya.
Nike mulai memperkenalkan beberapa hal di sana, mulai dari bentuk transportasinya. Ini mirip presentasi sungguhan agar orang-orang awam di depannya paham.