Begitulah ceritanya, ia bisa masuk ke tempat hiburan itu, entah apa yang sebenarnya ia pikirkan sebelum ini, mau bagaimana pun juga, itu keputusan yang aneh.
Mudah saja bagi ayah dari Beth untuk melakukannya, bahkan baru sampai pintu pun orang -orang sudah dengan cepat terpesona oleh Eddie.
Bahkan wanita yang menjadi pengelola di sana juga menaruh minat pada Eddie.
"Kau sungguh ingin bekerja di sini?" tanya wanita berusia sekitar empat puluh tahun itu bertanya, meski sudah berkepala empat, tubuhnya masih muda dan nampak awet muda, orang-orang bahkan dengan senang hati memanggilnya dengan sebutan kakak, ia menatap Eddie dari atas sampai bawah.
Sempurna ini namanya.
"Ya," sahut Eddie.
Kemudian ia menatap ke ayah Beth.
"Jadi berapa nominalnya?" tanyanya tak sabar, jika ada Eddie, ia yakin rumah hiburan itu akan menjadi lebih ramai lagi, belum lagi orang-orang kaya akan semakin banyak datang. Pelanggan VVIP akan bertambah drastis.