Satu kata yang bisa ia katakan, mewah.
Bahkan orang-orang yang menginap di sana rasanya enggan untuk kembali, sebab fasilitas sendiri memang lengkap.
Robot pembersih berlalu lalang ketika ia lewat. Ada beberapa orang lainnya yang berada di lift saat ia turun.
Petugas keamanan menyapa ramah ketika ia keluar.
Sepanjang mata memandang ada banyak hal yang penuh dengan gemerlapan.
Hal-hal yang membuat manusia berusaha untuk mencapainya, dia berjalan kaki, menembus jalanan kota.
Kota masih saja ramai, toko-toko bahkan banyak yang buka 24 jam, bukan hanya manusia yang menjaga toko itu melainkan banyak pula robot-robot otomatis yang membantu menjaganya.
Bagi Martin sendiri entah ia harus senang atau tidak melihat hal ini sebab robot-robot yang menggantikan manusia itulah yang membuat manusia terusir.
Sebab kebanyakan orang-orang kaya lebih memilih untuk mempekerjakan robot yang tidak ada rasa lelahnya.
sementara manusia bisa saja sakit.