Ini sungguh aneh, Martin bingung, dari mana mereka bisa mendapatkan kartu akses sepenting itu. Hanya kalangan atas yang memilikinya.
Ia tahu sebab ayahnya pernah menceritakan soal itu, dan ia tahu cara membedakan keasliannya. terlebih itu letaknya berada di luar Dreamtown.
Ia ikut senang karena mereka solusi terbaiknya.
sekarang ia bisa melihat masing-masing dari mereka saling diam.
Dan kenapa juga ia tadi sangat bersemangat.
"Hei, burung, apa kau sudah menemukan solusi?" tanya Zed padanya.
Martin diam. Ia harus bilang apa pada mereka. Hal seperti seperti ini jelas bukan hal yang mudah.
"Maaf, aku belum menemukannya," sahut Martin.
Zed ingin marah, tapi pada siapa? Burung yang tak tahu apa-apa itu, ia hanya berusaha menolong mereka, jadi tak seharusnya ia marah padanya.
kini ia menatap si burung.
"Kalau menurutmu burung, siapa yang harus masuk ke sana dengan tiket?" tanya Zed lagi.
Tapi si burung hanya diam saja.
"Tidak apa-apa, kau bebas berpendapat."