Jessica menatap pantulan cermin di hadapannya yang memperlihatkan wajah dengan kantung mata tebal. Dia lantas mendengus kesal. Semalam waktu berlalu begitu cepat dan Jessica sibuk menenangkan sang sahabat sambil ikut menangis kala menceritakan tentang masa lalunya.
"Ah, sialan! Kenapa wajahku harus terlihat menggelikan saat ada rencana untuk kencan, sih?!"
Jessica tak mungkin mengingkari janjinya sendiri. Frans pasti akan terus menerus meneror jika rencana kencan dibatalkan secara sepihak.
Jessica mengusap wajahnya dengan kasar. Sungguh dia tak tahu tentang tujuan Frans. Selagi masa lalu serta rahasia belum terbongkar dengan sepenuhnya, Jessica juga tak bisa sepenuhnya mempercayai Frans.
Rasanya ada banyak hal yang mengganjal di dalam benaknya. Jika Frans memang sejak awal ditugaskan untuk mendekatinya karena mencari informasi. Lalu mengapa dia menaruh perhatian yang berbeda serta terus menerus mencoba untuk mencari celah di dalam hatinya?