Adrian berlarian tak tentu arah. Satu persatu mobil diketuknya agar bisa mengecek keadaan. Beberapa pengendara mobil bahkan melayangkan protes karena merasa terganggu akibat perbuatan Adrian dan juga ditambah dengan kemacetan yang tak kunjung berkurang.
Namun hasilnya tetap saja nihil, Sophia masih belum juga berhasil ditemukan. Sejauh mata memandang, Adrian mulai merasa kesal dan juga kehilangan akalnya.
Adrian mengusap wajahnya dengan kasar. Dia kini berada di tengah-tengah keramaian dan juga protes dari orang-orang karena kemacetan.
"Sialan! Aku harus mencarinya kemana lagi?"
Adrian tahu dengan jelas kalau keluarganya bukanlah orang yang memiliki belas kasihan dan bisa saja melakukan hal gila hanya karena menginginkan reaksinya. Selama ini dia berusaha untuk diam dan menutupi segala hal yang berurusan dengannya. Namun antrian tetap saja kecolongan.