Adrian baru saja mengantarkan Sophia. Dia tak membiarkan siapapun andil dalam penjagaan ketat yang tengah dilakukannya. Adrian tahu kalau mungkin saat ini sikapnya dinilai berlebihan. Namun semua hal yang dilakukannya hanya untuk memastikan wanitanya dalam keadaan yang baik-baik saja.
Begitu Adrian sampai di pekarangan rumah Sophia, dia langsung keluar setelah memastikan keadaan aman. Sejauh Adrian mengendarai mobil, tak ada satupun mata-mata yang mengikutinya.
"Turunlah," ajaknya setelah membuka pintu mobil bagian penumpang.
Sophia mengangguk perlahan. Dia lantas keluar dari mobil setelah meraih tas kerja miliknya.
"Adrian, apa ini tak berlebihan? Aku bisa pulang sendiri atau dijemput oleh Agil. Tapi kamu memaksa untuk mengantarku," lirihnya.
Jantung Adrian terasa berhenti berdetak selama beberapa detik setelah mendengar wanitanya bicara secara informal dengannya. Padahal Sophia biasanya selalu kaku dan canggung.
