Adrian yang sejak tadi tengah mengamati tingkah wanitanya kini mulai menyunggingkan senyum tipis karena dia melihat keberanian Sophia.
Padahal ada yang sudah bersiap untuk datang dan menjadi seorang pahlawan. Namun ternyata wanitanya bisa membela dirinya sendiri dan bahkan membungkam mulut para karyawan yang sejahtera kita harus menghina.
"Ternyata aku tidak perlu turun tangan," gumamnya lirih.
Setelahnya, Adrian langsung berjalan masuk ke kantin. Sontak suasana yang tadinya hening kini mulai ricuh dan Sophia merasa aneh akan keadaan yang tiba-tiba berubah dalam sekejap mata.
Sophia lantas menoleh ke belakang dan saat itulah pandangan matanya tanpa sengaja saling beradu dengan manik mata milik Adrian. Seketika pula jantungnya terasa berdetak semakin kencang saat melihat atasannya kian mendekat sambil memasang tatapan tajam dengan senyumannya yang menawan.
Sophia lantas berdiri dari duduknya. Dia membungkukkan badan saat atasannya berada tepat di hadapannya.