Frans lantas menaruh kantong berisi belanjaan di dapur. Sedangkan Jessica kini melipat kedua tangannya di depan dada saat melihat sosok pria yang begitu keras kepala hingga memaksa untuk tetap ikut masuk ke dalam rumahnya meski tidak dipersilahkan.
Frans mencuci tangannya di wastafel dan kembali melirik ke arah wanitanya yang kini tampak memasang tatapan tajam. Kening Frans tampak berkeluh hingga kedua alisnya saling menyatu.
"Ada apa?"
Jessica menaikkan sebelah alisnya. "Masih bertanya? Padahal sejak awal aku tidak mempersilahkan untuk masuk ke dalam rumahku, lho."
Frans terkekeh pelan. "Lalu, apa aku harus menunggu diluar?"
"Pulanglah, Frans. Lagi pula sejak awal aku tidak membutuhkan bantuan apapun dan kita tidak seharusnya bertemu secara intens seperti ini."
Frans menarik sudut bibirnya hingga membentuk senyum tipis. "Siapa yang bilang kalau aku tidak boleh menemuimu?"