Wajah Jessica kini tampak pucat. Melihat Antonio berdiri tepat di depan matanya telah meruntuhkan rasa percaya dirinya. Jessica pikir tamu yang datang berkunjung ke rumahnya merupakan Frans. Bahkan Jessica tak menyangka kalau ayahnya akan secepat ini bisa menemukannya.
"A-ayah?"
Antonio menarik sudut bibirnya hingga membentuk seringai licik yang tampak mengerikan. "Apa kamu terkejut, Putriku?"
Antonio telah mengerahkan banyak cara agar bisa segera menemukan putrinya yang kabur hanya karena tidak ingin pergi ke Korea. Untungnya uang yang dirokoknya tidak sia-sia karena dalam waktu enam jam saja dia telah berhasil menemukan lokasi persembunyian Jessica.
Melihat wajah putrinya yang kini tampak pucat karena ketakutan, Antonio justru merasa tenang.
