Sophia segera meraih tas kerjanya dan berlalu pergi menemui Agil. Sebab Sophia tahu kalau dia tak mungkin diizinkan pergi bekerja sendirian tanpa diantar oleh siapapun. Mau tak mau, Sophia harus menerima saran dari orang-orang disekitarnya yang terkesan sangat protektif.
"Uhm, Agil … apa penampilanku sudah cocok untuk menjadi sekretaris?"
Agil menoleh sekilas, lalu tak lama dia terkekeh pelan setelah mendapatkan pertanyaan yang cukup mengejutkan dari majikannya.
"Astaga, Nyonya … apapun yang anda kenakan pasti akan terlihat cocok. Lagipula Tuan Adrian tidak akan mempermasalahkan soal penampilan," selorohnya diiringi tawa pelan.
Agil tak berbohong sama sekali. Sebab Adrian memang tidak pernah mempermasalahkan tentang penampilan. Namun Sophia justru merasa kalau penjelasan yang baru saja didengarnya jauh lebih mirip seperti sebuah ejekan.
"Ugh … aku serius, Agil!" serunya.