Rahang Antonio tampak mengetat saat melihat rumah putrinya yang kini tampak kosong seolah baru saja ditinggalkan oleh penghuninya.
Padahal kemarin malam, Antonio sudah berusaha untuk bicara secara baik-baik dengan putrinya. Namun Jessica dengan bodohnya justru memilih untuk kabur hanya karena tidak ingin ikut bersamanya ke Korea.
"Dasar anak kurang ajar! Padahal aku sudah bersusah payah untuk membujuknya, tapi gadis yang tak tahu terima kasih itu justru memilih untuk kabur, ha?"
Antonio bukan hanya merasa marah namun dia juga kecewa. Setelah Jessica melemparkan lumpur tepat ke arah wajahnya, Antonio tak memiliki pilihan lain selain berencana untuk membawa putrinya ke negara tetangga.
Pilihan Antonio bukan tanpa sebab karena dia ingin membuat rumor yang kini masih memanas bisa mereda dan desas-desus mulai menghilang sehingga koleganya tidak akan membatalkan suntikan dana di perusahaannya.