Jessica meraih tas miliknya. Semua hal yang dikatakan oleh Frans telah membuat hatinya terasa bergemuruh antara marah dan dilema.
"Aku pergi dulu," pamitnya.
Kening Frans tampak berkerut hingga kedua alisnya saling menyatu. "Kenapa? Kita baru saja bertemu, Jess ... apa kamu marah karena aku--"
"Itu semua tidak ada kaitannya!" Jessica menyela sambil mendengus kesal. Dia memilih bangkit dari kursi dan berjalan pergi. Namun sebelum langkahnya benar-benar menjauh, tangannya kembali dicekal oleh Frans.
Jessica menoleh dengan tatapan matanya yang tajam. "Apalagi, sih?!" sentaknya kesal.
Frans menatap lekat manik mata gadis di hadapannya yang kini tampak membara karena amarah. Apa Jessica marah karena perkataannya?
Sejak awal, Frans tidak ingin menyulut emosi Jessica. Dia hanya ingin membuat gadis itu sadar bahwa tidak semua lelaki berniat untuk melukai hatinya. Tapi apa ini?
Jessica justru marah kepadanya dan terus-menerus menghindar dengan berbagai cara.